Teknologi No-Code Mampu Rancang Aplikasi Hanya Dengan ‘Drag And Drop’

Accelerate-2021-Banner

Dulu kita harus belajar berbagai kode rumit untuk membangun sebuah aplikasi, tapi seiring dengan perubahan zaman, revolusi IT terus menghadirkan teknologi dan inovasi baru yang memudahkan kita untuk membangun aplikasi, baik yang sederhana maupun aplikasi dengan kompleksitas tinggi.

Teknologi tersebut disebut No-Code atau yang secara harafiah disebut teknologi tanpa kode. Ternyata teknologi ini mampu menghadirkan sebuah solusi bagi para perusahaan untuk menciptakan aplikasi atau sistem bisnisnya sendiri yang berbasis digital.

“Mulai dari layanan pelanggan, penjualan, operasional, dan lainnya. Tekonologi ini membuat akselerasi bisnis akan makin pesat,” tutur Aina Neva Fiati, praktisi Customer Relationship Management yang juga Managing Director, iSystem Asia.

Dengan memiliki platform teknologi no-code, perusahaan hanya perlu mengoptimalkan sumber daya yang sudah tersedia. Tanpa harus memiliki tenaga ahli yang canggih dalam memahami kode rumit.

“Oleh karena itu, apabila platform teknologi no-code diterapkan untuk kepentingan bisnis, maka akan mendorong perkembangan bisnis jadi lebih efisien. Karena faktanya, teknologi ini mampu mempersingkat waktu pembuatan aplikasi serta otomasi sistem internal di sebuah perusahaan. Sehingga memberikan meningkatkan peluang keuntungan makin besar, terlebih jika kita memanfaatkannya sejak dini,” tambah Aina.

Lalu, platform apa saja yang mengadopsi teknologi no-code? Bagaimana revolusi teknologi no-code berpengaruh pada bisnis perusahaan? Sebesar apa potensi keuntungan jika perusahaan menggunakan teknologi ini?

Guna menjawab ini, perusahaan yang bermarkas di Amerika Serikat, Creatio dan perusahaan mitranya di Asia Pasifik yakni iSystem Asia menggelar konferensi global bertajuk ACCELERATE  2021 dengan tema, ACCELERATE : No-Code Revolution. Kali ini, ACCELERATE kembali menghadirkan sebuah sesi khusus dengan Bahasa Indonesia pada Jumat, 26 November 2021.

Acara ini berlangsung secara online selama 16 hari, dengan total durasi 100 menit setiap harinya. Menghadirkan lebih dari 100 pembicara dengan 6 bahasa yang akan memaparkan mengenai perkembangan teknologi no-code untuk bisnis saat ini.

Selain itu, terdapat 200 pemimpin perusahaan yang juga hadir, baik dari Indonesia maupun global. Pada sesi khusus bahasa Indonesia, nara sumber yang akan hadir diantaranya yakni Katherine Kostereva, sebagai CEO & Founder dari Creatio, Aina Neva Fiati sebagai Managing Director dari iSystem Asia, Indar Wiguna sebagai Head of Technology dari iSystem Asia, Jordy Reynhard Arnaldo, sebagai Head of Creatio Technology dari iSystem Asia, dan Bimo Prasetya sebagai Kelapa Divisi QHSE dari PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Source of Media: infokomputer.grid.id
Oleh :Adam Rizal
Rabu, 24 November

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top